Jumat, 31 Desember 2010

Salah Urat

Jam menunjukkan pukul 12:00 siang, saatnya saya bersiap untuk melaksanakan kewajiban saya sebagai lelaki muslim. Ambil handuk dan lantas berjalan menuju kamar mandi. Tak ada perasaan yang aneh, semua terasa biasa saja seperti jum'at sebelumnya. Membasuh badan pun dimulai dan saya tak mungkin menceritakannya secara mendetail sekali.

Sehabis membersihkan badan saya yang sudah lebih sehari tak tersentuh air, saya pun menuju kamar saya untuk berpakaian. Saya mengambil celana kain berwarna hitam dari dalam lemari dan meletakkannya diatas tempat tidur. Handuk yang tergantung dileher mulai menari kembali mengeringkan area-area yang menurut saya masih terasa basah. Saat terasa sudah mantap saya pun meraih celana kain saya. Namun tak disangka ketika saya baru saja menyentuh celana, tiba-tiba otot pundak kiri saya serasa ditarik oleh ribuan atau mungkin jutaan makhluk-makhluk kecil. Pundak terasa keram, seakan urat tertarik kearah yang salah. Apa perihal semua ini? Apa karena faktor tubuh saya yang tiba-tiba menurun suhunya akibat diguyur oleh air? Atau karena jarangnya saya berolahraga? Tapi hal ini sudah dua kali terjadi, walaupun pertama kali karena posisi tidur saya yang salah.

Kepiting rajungan (mengikuti umpatan ala spongebob) kenapa sakit sekali, hingga ketika mendengarkan khutbah pun saya tak ada semangat sama sekali. Ketika sholat pun saya agak sedikit kesulitan, apalagi saat memberi salam. Mungkin lagi dikasih peringatan kali ya, soalnya selama ini jarang memberi jatah tubuh untuk berolahraga. Tapi satu hal yang pasti, tubuh saya sudah mulai menua mengikuti usia saya yang juga hampir mendekati kepala tiga. Hingga malam ini sakit itu masih terasa dipundak saya, saya sulit untuk menoleh kekiri ataupun kekanan. Oh urat kenapa engkau mengambil posisi yang salah, seandainya aku bisa memasukkan tanganku kebalik kulit. Tentu akan ku luruskan uratku kembali...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar