Rabu, 20 April 2011

Macam Mana Nak Sombong

tak mungkin nak sombong
saya kata di university saya bisa berjaya
.phd ke .phb ke .php ke .phf ke
tak lah otak dibuat sendiri
bagaimana saya nak kata semua hasil kerja keras saya
bijih besi saja tak dapat dibuat
matahari dan bulan bukan saya yang menjalankan
apa yang hasil kerja keras saya
otak dah ada, tangan dah ada, kaki dah ada, mulut dah ada, mata dah ada
nak kata semua hasil kerja keras saya
apa yang jadi hasil kerja keras saya?
tak de
jangan banyok cakap, tak lah semua itu kita dapat dari hasil kerja keras
janganlah takabur, janganlah sombong, janganlah kata saya hebat
fir'aun bagaimana hebat mati juga dalam laut
qarun bagaimana kaya mati juga ditimbun bumi
apa yang nak kata hasil kita?
tak ingat ke kita siapa yang sudah memberi semuanya?
akal dan otak diberi bukan untuk rakus mengejar harta dan dunia
tapi untuk dipakai mengenal siapa yang sudah menjadikan mu dari setetes mani
masih nak kata saya hebat ke?

BODOH

Bodohnya saya tak tampak yang nyata
Bodohnya saya ilmu tak ada tapi banyok berkata-kata
Bodohnya saya banyok makan untuk mengisi jamban
Bodohnya saya marah pada orang yang menghina saya
Bodohnya saya perkataan yang benar tiada saya dengar
Bodohnya saya mengelokkan dan memolekkan rupa untuk dinikmati ramai mata
Bodohnya saya tok guru ada tiada saya berguru padanya
Bodohnya saya yang bakal binasa saya tak pernah lepas tuk mengejarnya

Indahnya Menjadi Budak-Budak Kecil

Tak memperdulikan sekitar
Lalu lalang orang-orang tiada ada yang berprasangka
Hanya budak-budak kecil yang sedang riang gembira
Tak menghiraukan bagaimana kotor pakaian dan tangannya
Tiada fitnah yang menghampiri
Karena hanya budak-budak kecil yang belum berakal
Dapat berbuat sesuka hati tanpa ada yang perduli
Cukup ayah atau ibu sebagai peringatan agar jangan berbuat terlampau berlebihan
Moleknya rupa tiada berdosa
Senyum menghias kala tanah menjadi tempat bermain bersama
Selalu ceria tiada susah hatinya
Tiada memikirkan akan isi perutnya esok hari
Tiada memikirkan kendaraan apa yang akan dibeli
Tiada memikirkan rumah sebesar apa yang akan ditempati
Tiada memikirkan berapa banyak piti yang harus ada dalam bank
Cukup sejengkal halaman untuk tempat bermain
Memuaskan diri dengan apa yang hadir didalam kepalanya

Minggu, 17 April 2011

Penyakit, Perubahan, dan Rasa Syukur Akan Nikmat

Tak banyak yang mengkehendaki dirinya sendiri sakit. Siapa yang ingin sakit? Tentu semua akan menggelengkan kepalanya menandakan ketidaksukaan dan ketidakinginan untuk sakit. Namun sebenarnya sakit itu sebuah shock theraphy dan nikmat yang tidak semua orang dapat merasakannya. Tidak ada orang yang ingin menolak nikmat bukan? Namun ketika disangkutpautkan sakit dengan kenikmatan maka orang akan menganggap bagaimana bisa sakit itu menjadi sebuah nikmat? Bukankah sakit itu cobaan?! Ungkap sebagian yang lain.


Sebenarnya sakit itu adalah nikmat, nikmat bagi yang bersabar ketika sakit itu menghampirinya. Nikmat karena sakit itu sebagai jalan penghapus dosa. Untuk menguatkan sakit itu sebagai nikmat dapat kita ambil contoh kecil dan sederhana. Pernahkah anda sakit perut? Bagaimana bila anda tidak pernah mengalami sakit perut? Bisa anda bayangkan ketika ditengah keramaian tanpa ada reaksi dari perut yang menandakan dia sedang ingin membuang kotoran secara tiba-tiba kotoran itu keluar begitu saja. Tentu anda akan panik karena perut tidak memberi sinyal berupa sakit atau rasa mulas ke otak. Tentu anda akan segera pergi kerumah sakit atau ke dokter untuk mendiagnosa apa yang sedang terjadi pada anda. Anda mengharapkan sakit itu hadir kembali, karena tanpa anda sadari rasa sakit itu ternyata sebuah nikmat.


Sakit dapat membuat perubahan yang sangat berarti dalam kehidupan seseorang. Sebagai contoh saya menggambarkan diri saya ketika sakit paru-paru 2 tahun yang lalu. Ketika itu rokok masih menjadi sahabat bahkan menjadi kekasih setia saya setiap saat. Tiada tarikan nafas tanpa ada kepulan asap rokok yang turut serta didalamnya. Rokok bagai menjadi sebuah nafas bagi saya, seolah rokok itu teah menyatu dengan darah dan daging saya. Namun saat penyakit paru-paru mulai menggerogotin tubuh saya, kesadaran muncul membuat bagian otak saya yang tertidur selama ini bangun dan tersadar kembali. Kata-kata yang selama ini saya cemooh dan anggap angin lalu menjadi penampar buat diri saya sendiri. Bagaimana tidak ! Saya tidak pernah menganggap rokok itu sebagai sumber penyakit dan racun, malah saya menganggap rokok itu sebagai sumber inspirasi dan kenyamanan saya. Tapi fakta berkata lain, tubuh saya sendiri yang memberontak dan memberi ultimatum kepada saya untuk segera meninggalkan kebiasaan saya tersebut. Ya saya berubah dari seorang perokok yang aktif menjadi seorang yang membenci rokok. Kini terkena asapnya saja saya sudah tidak tahan dan merasa mual, sangat kontradiktif dari keadaan saya sebelumnya yang penuh asap. Perubahan itu berawal dari sakit, yang bagi saya sendiri sebagai sebuah kenikmatan.


Saya menulis postingan ini juga masih dalam keadaan sakit, ketika seminggu sebelumnya saya terkena demam tinggi dan radang tenggorokkan. Demam dan radang itu telah berlalu namun tergantikan oleh sakit yang baru. Tapi saya tetap menikmatin rasa sakit ini tanpa mengeluh panjang, sakit ini sedang membersihkan diri saya dari segala dosa yang pernah saya lakukan. Sakit ini juga telah mengubah pikiran saya, mudah-mudahan saya bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sakit, perubahan dan rasa syukur itu harus saya pertahankan. Sakit itu sebuah nikmat yang tak akan pernah tergantikan.

Rancangan

Merancang masa depan dengan rumah impian
Padahal kubur rumah bagi setiap insan
Merancang masa depan dengan kendaraan impian
Padahal usungan menjadi kendaraan menuju tempat peristirahatan
Merancang kehidupan dengan sejuta impian
Tetaplah mati selalu setia menanti untuk memutus sejuta angan-angan
Merancang tabungan untuk masa depan
Tiada manfaat kecuali amalan selama nafas masih dikandung badan
Merancang pemikiran dengan berbagai ilmu pengetahuan
Sia-sia belaka jika tanpa ilmu agama
Merancang busana mengikuti trend masa depan
Tetaplah kain kafan yang bakal jadi pembalut raga
Rancanglah apa yang bermanfaat bagimu
Jangan sampai rancanganmu membinasakanmu

Sejuta Pesona

Tersia-siakan waktu
Bukan akan kembali, tapi selalu berlalu
Terkatakan diri telah terperdaya
Harus berbuat ini harus berbuat itu
Bukanlah mengikuti apa yang telah ditinggalkan oleh Penghulu
Tetapi mengikuti alur pikir yang berlaku
Tidaklah dikatakan keberhasilan dan kesuksesan tanpa diiringi kata kekayaan
Tidaklah dikatakan keberhasilan dan kesuksesan tanpa diiringi kata kejayaan
Tidaklah dikatakan keberhasilan dan kesuksesan tanpa diiringi kata kedudukan
Sudah terbutakan mata, bahkan mata hati juga
Malu sudah tidak lagi pada tempatnya
Rendah hati bukan lagi pada gurunya
Tunduk bukan lagi pada Penciptanya
Alamat celaka akan didapat akhirnya
Sungguh sejuta pesona sudah membuai banyak insan dalam kelalaian
Kelalaian akan hakikat siapa dirinya yang sebenarnya

Kamis, 20 Januari 2011

Penyakit, Perubahan, dan Rasa Syukur Akan Nikmat

Tak banyak yang mengkehendaki dirinya sendiri sakit. Siapa yang ingin sakit? Tentu semua akan menggelengkan kepalanya menandakan ketidaksukaan dan ketidakinginan untuk sakit. Namun sebenarnya sakit itu sebuah shock theraphy dan nikmat yang tidak semua orang dapat merasakannya. Tidak ada orang yang ingin menolak nikmat bukan? Namun ketika disangkutpautkan sakit dengan kenikmatan maka orang akan menganggap bagaimana bisa sakit itu menjadi sebuah nikmat? Bukankah sakit itu cobaan?! Ungkap sebagian yang lain.


Sebenarnya sakit itu adalah nikmat, nikmat bagi yang bersabar ketika sakit itu menghampirinya. Nikmat karena sakit itu sebagai jalan penghapus dosa. Untuk menguatkan sakit itu sebagai nikmat dapat kita ambil contoh kecil dan sederhana. Pernahkah anda sakit perut? Bagaimana bila anda tidak pernah mengalami sakit perut? Bisa anda bayangkan ketika ditengah keramaian tanpa ada reaksi dari perut yang menandakan dia sedang ingin membuang kotoran secara tiba-tiba kotoran itu keluar begitu saja. Tentu anda akan panik karena perut tidak memberi sinyal berupa sakit atau rasa mulas ke otak. Tentu anda akan segera pergi kerumah sakit atau ke dokter untuk mendiagnosa apa yang sedang terjadi pada anda. Anda mengharapkan sakit itu hadir kembali, karena tanpa anda sadari rasa sakit itu ternyata sebuah nikmat.


Sakit dapat membuat perubahan yang sangat berarti dalam kehidupan seseorang. Sebagai contoh saya menggambarkan diri saya ketika sakit paru-paru 2 tahun yang lalu. Ketika itu rokok masih menjadi sahabat bahkan menjadi kekasih setia saya setiap saat. Tiada tarikan nafas tanpa ada kepulan asap rokok yang turut serta didalamnya. Rokok bagai menjadi sebuah nafas bagi saya, seolah rokok itu teah menyatu dengan darah dan daging saya. Namun saat penyakit paru-paru mulai menggerogotin tubuh saya, kesadaran muncul membuat bagian otak saya yang tertidur selama ini bangun dan tersadar kembali. Kata-kata yang selama ini saya cemooh dan anggap angin lalu menjadi penampar buat diri saya sendiri. Bagaimana tidak ! Saya tidak pernah menganggap rokok itu sebagai sumber penyakit dan racun, malah saya menganggap rokok itu sebagai sumber inspirasi dan kenyamanan saya. Tapi fakta berkata lain, tubuh saya sendiri yang memberontak dan memberi ultimatum kepada saya untuk segera meninggalkan kebiasaan saya tersebut. Ya saya berubah dari seorang perokok yang aktif menjadi seorang yang membenci rokok. Kini terkena asapnya saja saya sudah tidak tahan dan merasa mual, sangat kontradiktif dari keadaan saya sebelumnya yang penuh asap. Perubahan itu berawal dari sakit, yang bagi saya sendiri sebagai sebuah kenikmatan.


Saya menulis postingan ini juga masih dalam keadaan sakit, ketika seminggu sebelumnya saya terkena demam tinggi dan radang tenggorokkan. Demam dan radang itu telah berlalu namun tergantikan oleh sakit yang baru. Tapi saya tetap menikmatin rasa sakit ini tanpa mengeluh panjang, sakit ini sedang membersihkan diri saya dari segala dosa yang pernah saya lakukan. Sakit ini juga telah mengubah pikiran saya, mudah-mudahan saya bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sakit, perubahan dan rasa syukur itu harus saya pertahankan. Sakit itu sebuah nikmat yang tak akan pernah tergantikan.


nb : Kenapa saya memasukkan mesjid baiturrahman sebagai gambar? Karena saya rindu akan kampung halaman saya di banda aceh.

Minggu, 02 Januari 2011

Puisi Vulgar

Tubuh Indah

lekuk tubuh mengurat dibalik tipisnya gaun malam
menimbulkan seribu pandangan dan khayalan
memberi sensasi kenikmatan tersendiri bagi setiap pria
tak hentinya hitam bola mata terus mengarah padanya
menaikkan libido menggerahkan diri
hilang kesadaran sepenuhnya dikuasai nafsu
siapakah yang patut disalahkan?

Mulus

tak ada luka
mulus bagai bodi mobil baru
terlihat berkilau disana-sini
dari tumit, betis hingga paha
bertahan tuk tak tergoda
namun kain itu semakin tersingkap
memberi kebebasan untuk terus menikmatinya
memunculkan visual dialam pikiran
pikiran-pikiran nakal menari riang
tak tahan dan terjadilah
terjadilah apa yang seharusnya hanya sekedar bayangan
menjadi dewasa sebelum masanya.....