Minggu, 19 Desember 2010

Kasih Sayang Seorang Ibu


Tak terhitung berapa kali ku telah menghardik ibu ku, memerintah beliau selayaknya seorang pembantu. Tapi ibu tetap tidak mengurangi rasa sayangnya kepadaku, beliau seakan tidak pernah menyimpan segala perih dan pedih yang telah kulakukan kepadanya. Terkadang saat ku tersadar aku merenungkan setiap apa yang telah kulakukan, menyesali setiap ucapan dan perbuatan. Tapi apa lacur aku tetap dengan kebiasaan ku. Kebiasaan buruk yang menganggap ibu tak lebih dari seorang pembantu.

Jikalau timbangan dosa diletakkan dihadapanku, maka dosa kepada ibu lah yang memenuhinya. Kenapa aku sampai tega memperlakukan ibu ku seperti itu. Tak kah aku ingat betapa sulit ibu saat mengandung diriku? Tidur beliau terganggu oleh karena takut akan kehilangan ku, sedangkan aku nyaman tertidur didalam rahimnya. Susah payah beliau menjagaku ketika masih didalam kandungannya. Ketika melahirkanku nyawa dipertaruhkannya. Ibu apakah pantas semua yang telah kulakukan selama ini? Tak lelah dirimu merawatku. Padahal aku saat itu bukanlah sosok yang angkuh dan berkuasa seperti sekarang ini. Aku begitu lemah, hingga dirimu senantiasa menjaga agar jemariku tidak patah oleh karena rapuhnya aku. Air susu mu tak terhitung banyaknya yang telah menjadi darahku. Tapi kenapa aku masih tega berbuat hal yang sangat tidak layak untuk mu ibu?.

Ucapan mu sering tak ku hiraukan, kuanggap hanya sebagai lelucon dan kata-kata tak bernilai. Aku menganggap mu tak berilmu, tak sepintar diriku ibu. Tapi apakah aku pernah menyadarinya? Kalau asuhanmu lah yang telah mencerdaskan aku, yang mengembangkan otak ku. Kenapa tak pernah aku menyadarinya? Sadar sesaat namun lupa tak lama kemudian. Mungkin aku baru akan mengerti saat ibu tak ada lagi disisi. Hingga aku menyadari bahwa apa yang selama ini ibu lakukan kepadaku adalah benar semua, dan aku yang telah salah menilainya. Tak akan cukup seluruh harta yang ada didunia untuk membayar apa yang telah kau korbankan ibu. Aku memohon maaf kepadamu akan setiap dosa, akan ku untaikan doa disetiap helaan nafasku hanya untuk mu ibu. Sekiranya aku termasuk anak durhaka, maka aku pantas mendapatkannya..

3 komentar:

  1. halo halo..:)
    bagus euyy blognya,,, lansung semangat pas denger lagunya..

    BalasHapus
  2. kangen sekali sama mama yg jauuuh disana

    BalasHapus
  3. ewi : moshi-moshi ^^
    makasih ewi..lagu yg mana yg buat semangat :D

    meutia : biarpun jauh kan tetap ada dihati ^^
    bukankah seorang ibu dan anak memiliki kontak bathin :)

    BalasHapus