Rabu, 17 Juli 2013

Mengecewakan

Lama menunggu, ya benar-benar lama nunggunya. Nunggu apaan sih? Tuh nungguin "Pacific Rim" nongol di 21. Tapi apa lacur, kesan wah dan takjub saat melihat trailernya di youtube berubah menjadi perasaan kecewa. Kenapa kecewa? Gimana ga kecewa, pengharapan akan action sci-fi selama 2 jam pupus sudah. Ni film sampah, tidak seperti film mecha yang sering ku tonton (anime). Masih bagus gundam, evangelion, macros, ultraman dan film-film produksi jepang lainnya. Pada tau ga? Pacific Rim itu ngikut plot anime jepang. Loh bukannya klo ikut plot anime jepang malah bagus? Iya bagus klo durasi 2 jam lebih itu banyak aksinya daripada bacotnya. Pacific Rim itu sama kaya sinetron, para pemainnya banyak bacot. Yang ada dari awal mulai tuh film rasa jengkel yang muncul. Klo aja dibioskop bisa main skip, udah tak pilih aja adegan actionnya. Oiya buat actionnya pun kurang dan lagi-lagi amerika yang jadi jagoannya. What the f*ck? Udah ah malas bahas ni film sampah. Yang jelas ni film mending ga usah ditonton, mending nonton anime aja lebih seru jalan cerita dan aksinya. Wassalam

Jumat, 05 Juli 2013

Puisi Singkat

Ayo bersama kita berjalan
Genggam tanganku kan kubawa kau ke awang-awang
Terhapuskan segala kesedihan
Rebahkan kepalamu di bahuku sayang

Ceritakan semua yang tersimpan
Terlepas semua bayang-bayang
Cukup kita merasakan
Betapa indah dua hati dipersatukan

Jumat, 15 Maret 2013

Hanya Bercerita




Dalam gundah menulis postingan ini, antara campur baur perasaan hati. Dikatakan mengeluh bukan, akan tetapi hanya menumpahkan isi kepala yang seakan sudah penuh terisi dengan segala pemikiran. Apakah aku harus bercerita melalui tulisan ini? Atau aku bertahan dengan menunjukkan ekspresi bahagia seakan tiada gundah dihati?

Usia ku sudah mendekati masa dewasa, dimana aku sudah bisa untuk menikah. Tertarik dengan seorang gadis, aku pun bercerita kepada kedua orang tua. Sebagaimana lazimnya adat, maka utusan dikirim kerumah si gadis. Sekapur sirih pun teruntai, menyampaikan tujuan berkunjung hendak memeriksa. Adakah sang bunga telah memiliki kumbangnya, atau sang bunga masih sendiri dengan indahnya. Tersampaikan hasrat maksud dihati, musyawarah keluarga pun dimulai untuk melanjutkan prosesi.

Disinilah hati ku mulai bergejolak, dimana adat dan kebiasaan masyarakat seakan sudah jauh dari hukum agama. Kini tampak pernikahan adalah sebuah prosesi menunjukkan harta, memperlihatkan siapa si kaya dan siapa yang tidak berada. Syarat dan rukun nikah adalah tanda sah nya, namun kini itu semua hanya dianggap sebagai cerita lama. Sekadar diikuti namun tidak paham makna.
Memilih menantu pun sudah berganti rupa, tidak lagi melihat dari segi hukum agama. Tapi memandang dari segi dunia. Begitu juga saat mengadakan kendhuri, tidak lagi sederhana namun sudah bermegah-megahan dan menunjukkan kemewahan. Ibarat sebutir telur tidak ada lagi makna.

Kenapa adat harus berada diatas hukum, seharusnya adat berdasarkan hukum.
Keluhan hati ku semakin berbicara, pernikahan bukanlah sebuah transaksi mencari harta. Perubahan masa mengubah pola pikir manusia, seakan kini tidak lagi mengenal hukum Tuhannya.

Kamis, 28 Februari 2013

Bangkit Dari Mati Suri

Bingung mau mulai darimana, apa daritadi ya? (hehehehehe)
Setelah mati suri cukup lama ini blog, akhirnya bangkit kembali dari kuburnya (hii serem) :p
Kangen sama temen-temen di blog, kangen sama aktivitas blogwalking, kangen sama ide-ide yg mulai kabur dari kepala, kangen sama...... (bingung)
Ya udah daripada panjang lebar ujung-ujungnya jadi luas, mending udahan dulu postingan "Bangkit Dari Mati Suri"

Sebagai penghibur ni saya kasih puisi (bighug)

Hampa


gelap kau kata
padahal cahaya didepan mata
seperti ingin menatap hidungmu sendiri
yg lain pada tertawa

gundah kau rasa
senyum pun tidak ada
seakan dunia hampa
menjauhi mu terpuruk disudut kecewa

hampa........
isi hati mu
isi kepala mu
agar terang senantiasa