Jumat, 18 Juni 2010

Memori Seorang Wanita

bilakah ?
bertanya hati pada naluri
mencoba mengais sisa memori di alam mimpi

nyata terbuka mata melihatnya
utuh sosoknya penuh wibawa
dengan senyuman yg selalu menjadi teman setia

dia adalah rajaku
dia adalah belahan hatiku
dia adalah kekasih yg selalu kurindu
dia adalah idaman didalam mimpiku

sekejap semua itu menghilang tanpa membekas
menamparku untuk kembali ke alam sadar
seakan menjelaskan itu semua hanya sebuah rekaan

kenapa ?
kenapa kaumku harus dengan perasaan ?
tidak bisakah ku ikut dengan pemikiran ?

perasaan ini membuatku selalu tertahan
tertahan didepan pintu pengharapan
menanti sebuah kekosongan
yg tidak akan pernah muncul kembali ke hadapan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar